Semakin menurunnya moral di kalangan
remaja , kita sebagai pendidik merasa
terpanggil untuk ikut bertanggung jawab mencari solusinya agar dekadensi moral
generasi muda bangsa Indonesia yang kita cintai ini tidak berkepanjangan. Mari
kita bekerjasama untuk membenahi akhlak anak-anak
bangsa kita.
Banyak orang berpandangan bahwa
menurunnya di kalangan remaja akibat kurang berhasilnya dunia pendidikan di era
globalisasi dewasa ini.Itu semua tidak benar. Pendidikan moral tidak hanya
selama dilingkungan sekolah, melainkan dilingkungan keluargalah awal pendidikan
moral terhadap anak mulai ditanamkan. Mulyani S dkk. 2007. Menyatakan bahwa
anak-anak akan mengidentifikasi dirinya dengan ibu atau ayahnya serta orang lain
yang dekat dengannya. Dasar pendidikan agama yang kokoh jika ditanamkam pada
anak sedini mungkin akan membentuk karakter penuh kasih dan peduli terhadap sesama.Hal
ini bisa terjadi karena setiap agama pasti akan memberikan pelajaran budi
pekerti dan akhlak mulia. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
keluarga sangat berperan dalam pembentukan moral anak.
Di bidang pendidikan sekolah,
terjadinya penyimpangan-penyimpangan moral peserta didik tidak hanya menjadi
tanggung jawab pendidikan agama, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh
pengajar di sekolah. Guru bahasa, guru olah raga, guru IPA seyogyanya turut
bertanggung jawab dalam membentuk moralitas peserta didik.
Sigit Dwi K. 2007. Menyatakan bahwa
Pendidikan moral di sekolah diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang
memiliki kompetensi personal dan sosial sehingga menjadi warga negara yang baik
Sumber daya manusia yang akan datang adalah anak-anak dan generasi muda masa
kini. Berbicara mengenai pendidikanmoral di Indonesia, maka pemerintah zaman
Orde Baru, pendidikan moral dikaitkandengan nilai-nilai dasar Pancasila.
Hal ini dimaksudkan bahwa sebagai
dasar negara, maka kedudukan Pancasila merupakan landasan dan falsafah hidup
dalam berbangsa dan bernegara. Karena itu, pendidikan moral ditanamkan pada
peserta didik melalui pemberian mata pelajaran yang diberi nama Pendidikan
Moral Pancasila (PMP) yang kemudian berubah menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn).
Pentingnya pendidikan moral ini,
sehingga ia menjadi matapelajaran istimewa di samping mata pelajaran pendidikan
agama.Pada waktu itu apabila peserta didik memperoleh nilai rendah pada kedua
mata pelajaran tersebut, menjadi bahan pertimbangan apakah seseorang naik atau
tinggal kelas. Bahkan proses penilaian atas mata pelajaran khusus pendidikan
moral ini, tidak hanya dilihat dari aspek kognitif semata. Sebaliknya, tingkah
laku peserta didik dengan berbagai standar nilai yang telah ditetapkan menjadi
indikator penentu.
Pada waktu itu guru agama dan guru
PMP pun sangat dihormati karena dianggap sebagai penentu nasib para peserta
didik. Tapi masa reformasi sekarang kedua mata pelajaran yang dahulu dianggap
mahapenting, kini tampak kurang menjadi prioritas serta menjadi korban
kebijakan kurikulum. Baca lanjutnya ......
0 Komentar untuk "Makalah : Pentingnya Pendidikan Moral dalam membangun karakter peserta didik"